Telset.id – Bayangkan Anda baru saja memotret pemandangan kota yang sempurna, namun ada sepeda yang parkir sembarangan merusak komposisi. Atau mungkin ada kabel listrik yang mengganggu di langit biru. Dulu, Anda perlu membuka Photoshop dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk menghapusnya. Kini, VSCO menjawabnya dengan satu ketukan: fitur Remove di AI Labs.
VSCO, aplikasi edit dan berbagi foto yang sudah hadir hampir sama lamanya dengan Instagram, secara resmi meluncurkan alat edit bertenaga AI pertamanya. Langkah ini bisa dibilang tak terduga sekaligus kontroversial bagi komunitas fotografer yang selama ini memuja keaslian. Fitur “Remove”, sesuai namanya, memungkinkan Anda menghapus “elemen yang tidak diinginkan” dari foto tanpa mengorbankan resolusi penuh gambar. Secara sekilas, ia terasa mirip dengan alat seperti Magic Eraser dari Google. Anda cukup membuka gambar di editor, menyorot bagian yang ingin dihilangkan, dan VSCO akan berusaha sekuat tenaga untuk melenyapkan bagian yang mengganggu tersebut dan mengisi ulang latar belakang dengan apa yang menurutnya sesuai.
Lantas, bagaimana teknologi di baliknya bekerja? VSCO menggunakan model FLUX.1 Kontext dari Black Forest Lab, yang dikombinasikan dengan teknologi proprietary mereka sendiri yang difokuskan untuk menghasilkan hasil yang terlihat autentik. Sekilas melihat Black Forest Lab dan model FLUX.1 menunjukkan alat yang tampaknya memang cocok untuk menghilangkan bagian gambar yang tidak diinginkan dan mengisi ruang yang tersisa dengan tepat. Namun, seberapa mulus hasilnya? Itu masih perlu dibuktikan secara langsung.
Fitur Remove ini bukan satu-satunya alat edit bertenaga AI yang sedang dikerjakan VSCO. Masih ada alat Upscale dalam pengembangan yang diklaim perusahaan dapat “meningkatkan resolusi gambar” tanpa mengubah warna dan komposisi. Berbagai alat semacam ini akan berada di bawah payung baru yang disebut AI Lab, menegaskan bahwa ini akan menjadi inisiatif berkelanjutan dan bukan sekadar rilis satu kali. Tren AI dalam fotografi mobile memang sedang marak, seperti yang juga terlihat pada 12 Aplikasi Edit Foto AI Gratis Terbaik untuk Android di 2025.
Antara Autentisitas dan Kemudahan AI
Di satu sisi, langkah VSCO masuk ke dunia editing bertenaga AI tidak mengejutkan; mereka harus mengikuti perkembangan industri. Namun di sisi lain, perusahaan ini telah membangun reputasinya dengan membangun komunitas fotografer yang menghargai keaslian dalam karya mereka—sesuatu yang, setidaknya di permukaan, bertolak belakang dengan alat-alat AI.
Eric Wittman, CEO VSCO, mengakui ketegangan ini dalam percakapannya dengan Engadget. “Kami memiliki sudut pandang yang sangat berpusat pada fotografer, mengutamakan kreator terlebih dahulu,” ujar Wittman. “Namun, di mana kami melihat AI dapat masuk adalah untuk mendukung orang-orang tersebut, karya mereka, dan visi mereka. Maksudnya bukan untuk menggantikan