Telset.id – Di segmen entry-level yang seringkali diwarnai kompromi antara harga dan kualitas, hadir sebuah penawaran yang mencoba mematahkan konvensi tersebut. itel, brand yang telah akrab di pasar Indonesia, baru saja memperkenalkan itel A100C, sebuah smartphone yang secara berani menyematkan klaim Military-Grade Durability ke dalam ponsel dengan harga yang sangat terjangkau. Inisiatif ini bukan sekadar jargon pemasaran, melainkan upaya nyata untuk menjawab kebutuhan pengguna aktif di Indonesia yang menginginkan perangkat tidak hanya murah, tetapi juga sanggup menghadapi ritme kehidupan sehari-hari yang padat dan tak jarang kasar.
Peluncuran itel A100C ini menarik untuk disimak karena menempatkan ketahanan fisik sebagai nilai jual utama, suatu hal yang masih jarang menjadi fokus di kelas harganya. Biasanya, di kisaran harga di bawah satu juta Rupiah, pembahasan lebih banyak berkutat pada kapasitas baterai atau ukuran RAM. Namun, itel seolah memahami bahwa bagi banyak konsumen—terutama pekerja lapangan, pengendara ojek online, atau siswa—ketangguhan bodi sebuah ponsel seringkali sama pentingnya dengan spesifikasi di dalamnya. Klaim military-grade ini mengimplikasikan bahwa ponsel telah melalui serangkaian pengujian ketat terhadap benturan, getaran, dan tekanan, yang biasanya diterapkan pada perangkat untuk penggunaan di lapangan.
Layar 90Hz & Baterai Besar: Dapur Pacu untuk Aktivitas Harian
Selain ketangguhan, itel A100C juga dilengkapi dengan sejumlah fitur yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna sehari-hari. Layarnya berukuran 6,6 inci dengan refresh rate 90Hz, yang diberi tajuk Super Clear Display. Refresh rate 90Hz pada kelas ini adalah sebuah nilai tambah yang signifikan, karena mampu membuat navigasi antarmuka, scrolling media sosial, dan permainan kasual terasa lebih lancar dan responsif dibandingkan layar standar 60Hz. Ini adalah bukti bahwa teknologi yang sebelumnya eksklusif untuk ponsel menengah kini mulai merambah ke segmen pemula.
Pasokan dayanya disokong oleh baterai berkapasitas 5000mAh, sebuah angka yang telah menjadi standar de facto untuk ponsel tahan lama. Kombinasi baterai besar dengan prosesor yang dioptimalkan untuk efisiensi (meski belum diungkap detil chipsetnya) diharapkan dapat memberikan daya tahan seharian penuh bahkan untuk penggunaan yang cukup intensif. Untuk keamanan, ponsel ini menawarkan opsi ganda: Side Fingerprint yang terintegrasi dengan tombol power dan Face Unlock, memberikan fleksibilitas dan kecepatan saat membuka kunci perangkat.
Fitur Tambahan yang Meningkatkan Konektivitas dan Hiburan
itel A100C ternyata tidak pelit memberikan fitur-fitur yang biasanya ada di ponsel kelas lebih tinggi. Dua fitur yang cukup mencolok adalah IR Control dan DTS Audio. Port Infrared (IR) Blaster memungkinkan ponsel berfungsi sebagai remot universal untuk mengontrol perangkat elektronik rumah tangga seperti TV, AC, atau soundbar. Fitur ini sangat praktis dan menambah nilai kegunaan ponsel. Sementara teknologi DTS Audio dijanjikan dapat menyempurnakan pengalaman mendengarkan, baik melalui speaker internal maupun earphone, dengan penyetelan suara yang lebih baik untuk output yang lebih jernih dan berdimensi.
Dari sisi penyimpanan, itel menyematkan konfigurasi big memory, meski angka pastinya belum disebutkan dalam pengumuman awal. Biasanya, istilah ini mengacu pada kombinasi RAM dan memori internal yang cukup besar untuk menyimpan banyak aplikasi dan file tanpa sering-sering membersihkan cache.
Harga Promo yang Menarik dan Target Pasar yang Jelas
Dalam rangka peluncuran perdananya, itel menawarkan itel A100C dengan harga spesial Rp 987.000. Harga promosi ini berlaku secara eksklusif di Shopee pada rentang 5 hingga 11 Desember 2025. Penetapan harga di angka yang masih di bawah satu juta Rupiah ini sangat strategis, karena menempatkannya langsung di jantung persaingan segmen entry-level yang paling sengit.
Dengan paket lengkap ketahanan, baterai besar, layar smooth, dan fitur pendukung yang relevan, itel A100C memiliki positioning yang jelas:Â smartphone tangguh untuk pengguna aktif dengan budget terbatas. Ponsel ini tidak berusaha mengejar performa gaming high-end atau kamera berkualitas flagship, tetapi fokus pada menjadi partner harian yang andal dan tahan banting.
Kehadiran itel A100C ini patut diapresiasi karena menunjukkan bahwa inovasi di segmen entry-level masih mungkin dilakukan. Alih-alih hanya mengejar angka pada spesifikasi kertas, itel memilih untuk membangun nilai dari aspek yang sering diabaikan, yaitu daya tahan fisik. Apakah klaim military-grade ini akan terbukti dalam penggunaan jangka panjang oleh konsumen? Itu merupakan ujian sesungguhnya. Namun, setidaknya, langkah ini memberikan pilihan baru yang lebih matang bagi konsumen yang mengutamakan ketangguhan dalam memilih ponsel harian mereka.

