Telset.id – Di tengah hiruk-pikuk pasar tablet konsumen, Huawei justru mengambil jalur berbeda dengan meluncurkan Qingyun C5 generasi ketiga secara diam-diam di China. Tablet ini bukan untuk kalangan umum, melainkan khusus dirancang memenuhi kebutuhan pemerintah dan perusahaan. Lantas, apa yang membuat perangkat ini layak diperhitungkan di segmen enterprise?
Pasar tablet enterprise memang tidak sepopuler versi konsumen, namun justru di sinilah letak persaingan yang lebih ketat. Perusahaan membutuhkan perangkat yang tidak hanya powerful, tetapi juga aman, tahan banting, dan mudah dikelola. Huawei memahami betul kebutuhan ini, dan Qingyun C5 menjadi jawaban mereka terhadap permintaan pasar yang semakin spesifik.

Dari segi desain, Huawei Qingyun C5 menawarkan kombinasi antara elegan dan fungsional. Dengan bodi aluminum alloy berwarna space gray, tablet ini terlihat profesional namun tetap modern. Yang mengejutkan, meski memiliki layar 11,5 inci, beratnya hanya sekitar 499 gram dengan ketebalan 6,85mm. Ringannya perangkat ini tentu menjadi nilai tambah bagi profesional yang sering mobile.
Layar menjadi salah satu fokus utama dalam pengembangan Qingyun C5. Panel IPS 2.2K dengan refresh rate 120Hz menjamin pengalaman visual yang smooth, sementara rasio screen-to-body 86% memaksimalkan area tampilan. Huawei juga tidak lupa menyertakan sertifikasi low blue light dan flicker-free dari TÜV Rheinland, perlindungan penting bagi pengguna yang menghabiskan waktu lama di depan layar.
Baca Juga:
HarmonyOS 4.2 dan Fitur Keamanan Enterprise
Di balik tampilan fisik yang menarik, Huawei Qingyun C5 ditenagai oleh HarmonyOS 4.2, sistem operasi besutan Huawei sendiri. Yang membedakan tablet ini dari versi konsumen adalah sertifikasi keamanan CC EAL5+ yang dimilikinya. Sertifikasi ini bukan sekadar formalitas—ia menjamin tingkat keamanan yang diperlukan untuk lingkungan enterprise dengan data sensitif.
HarmonyOS 4.2 pada Qingyun C5 dilengkapi dengan fitur-fitur manajemen yang komprehensif. Perusahaan dapat mengimplementasikan data classification, multi-device collaboration, dan remote management. Bayangkan sebuah rumah sakit yang perlu mengelola puluhan tablet untuk tenaga medis, atau perusahaan logistik yang harus memantau perangkat di lapangan—Qingyun C5 hadir sebagai solusi terintegrasi.

Kustomisasi lingkungan kerja menjadi fitur andalan lainnya. Perusahaan dapat membuat app whitelist dan blacklist, bahkan mengunci fungsi tertentu seperti Wi-Fi, Bluetooth, atau kamera sesuai kebutuhan. Fleksibilitas ini memungkinkan setiap organisasi menyesuaikan perangkat dengan kebijakan keamanan mereka sendiri.
Dalam hal keamanan enterprise, Huawei bukan satu-satunya pemain. Samsung Knox versi enterprise juga menawarkan solusi serupa, menunjukkan betapa ketatnya persaingan di segmen ini. Namun, Huawei membedakan diri dengan integrasi ekosistem yang lebih dalam melalui Super Terminal system.
Daya Tahan dan Produktivitas
Tablet enterprise tidak hanya perlu aman, tetapi juga tangguh. Huawei mengklaim Qingyun C5 telah melalui serangkaian tes ketahanan yang mencakup uji jatuh, debu, dan suhu ekstrem. Daya tahan ini menjadi kriteria penting mengingat perangkat enterprise sering digunakan dalam kondisi yang lebih berat dibandingkan perangkat konsumen.
Untuk mendukung produktivitas, Huawei menyediakan dukungan terhadap HUAWEI M-Pencil (generasi ketiga) dan Smart Keyboard, meski keduanya dijual terpisah. Kombinasi ini mengubah tablet menjadi perangkat yang siap menangani tugas-tugas kreatif dan administratif. Baterai berkapasitas 7700mAh mampu bertahan sekitar 10 jam untuk pemutaran video, yang dalam konteks enterprise berarti cukup untuk sehari kerja penuh.

Dari segi konektivitas, Qingyun C5 dilengkapi Wi-Fi 6, Bluetooth 5.2, USB Type-C, dan dukungan OTG. Yang menarik, integrasi dengan Huawei Super Terminal system memungkinkan kolaborasi mulus dengan laptop, smartphone, dan perangkat Huawei lainnya. Fitur ini sangat berguna di lingkungan kerja modern yang mengandalkan multiple devices.
Kamera 13MP di belakang dan 8MP di depan mungkin tidak mengesankan bagi pengguna konsumen, namun cukup memadai untuk pindaian dokumen dan video conference—dua kebutuhan utama di dunia bisnis. Huawei secara spesifik menyebutkan bahwa kamera telah dioptimalkan untuk kedua fungsi tersebut.
Spesifikasi hardware dengan RAM 6GB dan penyimpanan internal 128GB mungkin terlihat standar, namun dalam konteks enterprise, yang lebih penting adalah stabilitas dan keamanan dibandingkan performa maksimal. Huawei tampaknya memahami betul filosofi ini dalam mendesain Qingyun C5.
Menarik untuk membandingkan pendekatan Huawei dengan produsen lain di segmen enterprise. Tablet Nokia T20 misalnya, lebih berfokus pada keberlanjutan lingkungan, sementara OS Windows 365 yang bisa dijalankan di smartphone atau tablet menawarkan pendekatan berbeda dengan komputasi cloud.
Qingyun C5 generasi ketiga ini menunjukkan komitmen Huawei dalam menggarap segmen enterprise yang sering terabaikan. Dengan kombinasi antara keamanan tinggi, daya tahan teruji, dan integrasi ekosistem yang solid, tablet ini layak dipertimbangkan oleh organisasi yang memprioritaskan kontrol dan manajemen perangkat. Di pasar yang semakin kompetitif, Huawei membuktikan bahwa mereka memahami kebutuhan bisnis modern yang tidak hanya menginginkan perangkat powerful, tetapi juga aman dan mudah dikelola.

