Lenovo CEO Prediksi Era AI Personal: Satu Orang, Satu Agen AI

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id – Chairman dan CEO Lenovo, Yuanqing Yang, memprediksi masa depan kecerdasan buatan (AI) yang sangat personal, di mana setiap individu akan memiliki agen AI pribadi yang terhubung dengan seluruh perangkat dan data miliknya. Visi ini menjadi fondasi strategi hybrid AI Lenovo yang menggabungkan AI personal, perusahaan, dan publik dalam satu ekosistem.

Dalam wawancara eksklusif dengan Kompas.com di Jakarta, Kamis (11/12/2025), Yang menyatakan bahwa AI masa depan bukan sekadar layanan di cloud, melainkan asisten digital yang benar-benar memahami konteks dan kebutuhan spesifik penggunanya. “Setiap individu akan memiliki AI mereka sendiri,” tegas Yang, yang telah bergabung dengan Lenovo sejak 1989.

Agen AI pribadi ini, menurutnya, tidak akan bekerja secara terisolasi. Ia akan terhubung secara mulus dengan seluruh ekosistem perangkat yang digunakan seseorang sehari-hari, mulai dari PC, smartphone, tablet, hingga perangkat wearable. Keterhubungan ini memungkinkan AI memiliki pemahaman kontekstual yang lengkap tentang aktivitas pengguna.

“AI ini akan terhubung ke semua perangkat pribadi. Sehingga, AI seolah dapat melihat apa yang pengguna lihat, mendengar apa yang pengguna dengar, mengingat apa yang dapat pengguna ingat, atau bahkan mengingat apa yang tidak dapat Anda ingat,” jelas Yang, yang meraih gelar master ilmu komputer dari University of Science and Technology of China.

Dengan kemampuan tersebut, agen AI diharapkan dapat membantu pengguna dengan cara yang lebih intuitif, berpikir seperti yang dipikirkan pengguna, dan bertindak sesuai dengan keinginan mereka. Pendekatan ini mencerminkan tren yang lebih luas di industri, di mana AI semakin dikembangkan untuk menjadi lebih kontekstual dan terintegrasi dengan kehidupan pengguna, seperti yang juga terlihat dalam kolaborasi OPPO dan Google untuk menghadirkan AI Personal di Find X9 Series.

Privasi Data sebagai Pondasi Utama

Meski menggambarkan AI yang sangat intim dengan kehidupan pengguna, Yang menegaskan bahwa prinsip utama dalam visi ini adalah kepemilikan dan privasi data yang tetap berada di tangan pengguna. Ini menjadi pembeda utama dari model AI yang sepenuhnya mengandalkan komputasi cloud publik.

“Sementara itu, semua data masih tetap data Anda, masih tersimpan di perangkat pribadi Anda. Pemrosesan data dilakukan melalui komputasi tepercaya milik pengguna, seperti komputer pribadi atau server rumah, bukan sepenuhnya di cloud publik,” kata Yang.

Pendekatan hybrid ini lahir dari respons terhadap kekhawatiran masyarakat yang semakin besar mengenai privasi data. Yang mengamati bahwa baik individu maupun pelanggan perusahaan sering enggan menyerahkan data pribadi mereka ke cloud publik, meski hal itu dapat meningkatkan akurasi jawaban AI. Tanpa akses ke data personal, kemampuan AI menjadi terbatas. Strategi Lenovo bertujuan memecahkan dilema ini dengan menjaga data tetap lokal. Konsep keamanan berlapis seperti ini sejalan dengan filosofi Samsung Knox yang menawarkan solusi keamanan terdepan di era AI yang semakin personal.

Mendorong Masa Depan AI yang Terdesentralisasi

Strategi hybrid AI Lenovo tidak hanya berfokus pada aspek personal, tetapi juga membangun jembatan antara AI personal, AI yang digunakan dalam skala perusahaan, dan AI publik yang lebih luas. Tujuannya adalah menciptakan ekosistem terpadu di mana ketiganya dapat berinteraksi dan saling melengkapi, tanpa mengorbankan kendali individu atas datanya.

Visi Yuanqing Yang ini mengindikasikan pergeseran paradigma dari AI yang tersentralisasi di server raksasa menuju model yang lebih terdistribusi dan terdesentralisasi. Dalam model ini, perangkat keras milik pengguna, seperti PC yang dilengkapi kemampuan komputasi AI yang kuat, akan menjadi “pintu gerbang” utama untuk pengalaman AI yang personal dan privat. Lenovo sendiri telah mulai mewujudkan konsep ini melalui produk seperti ThinkPad Aura Edition yang dirancang khusus untuk AI personal bagi profesional.

Perkembangan ini juga menyoroti pentingnya sistem operasi dan platform yang mendukung personalisasi mendalam, sebuah tren yang telah dimulai dengan fitur-fitur pada Android 12 yang fokus pada personalisasi dan privasi. Dengan menggabungkan kekuatan komputasi tepi (edge computing) dan privasi data, Lenovo berambisi mendorong adopsi AI yang lebih luas, dalam, dan bertanggung jawab.

Prediksi dan strategi yang diungkapkan CEO Lenovo ini memberikan gambaran jelas tentang arah perkembangan teknologi AI dalam beberapa tahun ke depan. Fokus pada personalisasi ekstrem yang dibarengi dengan jaminan privasi melalui komputasi lokal diperkirakan akan menjadi arena kompetisi baru bagi para pemain teknologi global, sekaligus menetapkan standar baru dalam interaksi antara manusia dan mesin pintar.

TINGGALKAN KOMENTAR
Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI