Telset.id – Google secara resmi meluncurkan fitur Emergency Live Video di Android, sebuah inovasi yang memungkinkan pengguna membagikan video langsung dari kamera ponsel mereka kepada petugas layanan darurat selama krisis. Fitur ini dirilis pertama kali di seluruh Amerika Serikat serta beberapa wilayah di Jerman dan Meksiko, menandai langkah signifikan dalam integrasi teknologi untuk keselamatan publik.
Dalam pengumuman resmi melalui blog perusahaan pada Rabu (10/12), Alastair Breeze, insinyur perangkat lunak Android, menjelaskan bahwa fitur ini dirancang untuk memberikan informasi visual yang krusial. “Hanya dengan satu ketukan, pengguna dapat langsung melakukan streaming aman dari kamera perangkat seluler agar petugas tanggap darurat bisa dengan cepat menilai situasi dan memberikan bantuan yang dibutuhkan,” tulis Breeze. Pendekatan ini diharapkan dapat mengurangi waktu respons dan meningkatkan akurasi penilaian kondisi darurat.
Mekanisme kerjanya dibuat sederhana dan tidak memerlukan pengaturan awal dari pengguna. Selama panggilan atau percakapan pesan darurat, jika petugas menilai informasi visual diperlukan, mereka dapat mengirim permintaan ke perangkat pengguna. Pengguna kemudian akan melihat pemberitahuan di layar dan dapat memilih untuk memulai atau menolak berbagi video langsung dari kamera belakang ponsel. Menurut Google, seluruh proses streaming dienkripsi secara default, dan pengguna memiliki kendali penuh untuk menghentikan berbagi kapan saja.
Fitur ini bukan hanya tentang menunjukkan situasi kepada petugas. Breeze menambahkan bahwa tampilan waktu nyata tersebut juga dapat menjadi alat bimbingan yang vital. “Tampilan waktu nyata tersebut juga dapat membantu petugas tanggap darurat memandu pengguna melakukan langkah-langkah penyelamatan, seperti CPR, sampai bantuan tiba,” jelasnya. Ini menempatkan Emergency Live Video sebagai bagian dari ekosistem fitur keselamatan Google yang lebih luas, yang mencakup Emergency Location Service, Car Crash and Fall Detection, dan Satellite SOS.
Baca Juga:
Ketersediaan dan Persyaratan Teknis
Peluncuran perdana Emergency Live Video terbatas pada pengguna ponsel Android di AS, serta wilayah tertentu di Jerman dan Meksiko. Syarat teknisnya adalah perangkat harus menjalankan sistem operasi Android 8 (Oreo) atau yang lebih baru, serta memiliki layanan Google Play yang aktif. Pembatasan wilayah awal ini menunjukkan kompleksitas integrasi dengan infrastruktur dan regulasi layanan darurat lokal yang berbeda-beda di setiap negara.
Google menyatakan bahwa perusahaan sedang aktif bekerja sama dengan berbagai organisasi keselamatan publik di seluruh dunia untuk memperluas dukungan fitur ini ke lebih banyak wilayah. Kolaborasi ini krusial karena kesuksesan fitur sangat bergantung pada kemampuan dan kesiapan pusat panggilan darurat (seperti 911 di AS atau 112 di Eropa) dalam menerima dan memproses umpan video live tersebut.
Kehadiran fitur ini juga menggarisbawahi tren peningkatan kemampuan komunikasi darurat pada perangkat mobile. Sementara Apple telah mengembangkan fitur keselamatan seperti Crash Detection dan Emergency SOS via satellite, langkah Google dengan Emergency Live Video menawarkan dimensi interaksi yang lebih langsung dan visual. Inovasi semacam ini menjadi semakin relevan mengingat peran sentral smartphone dalam kehidupan sehari-hari, bahkan dalam situasi kritis seperti yang pernah dialami dalam insiden darurat di berbagai bidang.
Implikasi untuk Privasi dan Keamanan Pengguna
Google menekankan bahwa privasi dan keamanan menjadi prioritas utama dalam pengembangan Emergency Live Video. Enkripsi default memastikan bahwa umpan video yang dibagikan terlindungi selama transmisi. Lebih penting lagi, kontrol sepenuhnya ada di tangan pengguna. Mereka harus secara eksplisit menyetujui permintaan berbagi video dari petugas, dan dapat menghentikannya kapan saja. Model persetujuan ini dirancang untuk mencegah penyalahgunaan dan menjaga kepercayaan pengguna.
Fitur ini juga tidak aktif secara permanen atau merekam tanpa sepengetahuan pengguna. Ia hanya diaktifkan saat ada panggilan atau pesan darurat yang sedang berlangsung dan setelah ada permintaan spesifik dari petugas yang diverifikasi. Pendekatan “opt-in” ini selaras dengan meningkatnya kesadaran global tentang privasi data, sekaligus memastikan utilitas fitur dalam momen yang benar-benar genting.
Peluncuran Emergency Live Video menandai babak baru dalam bagaimana teknologi smartphone dapat diintegrasikan dengan layanan publik vital. Seiring dengan fitur-fitur canggih lainnya yang terus berkembang, seperti yang terlihat pada berbagai varian ponsel Android, kemampuan untuk memberikan bantuan yang lebih cepat dan tepat dalam situasi darurat menjadi nilai tambah yang nyata. Keberhasilan ekspansi fitur ini ke negara-negara lain akan sangat bergantung pada kerja sama teknis dan regulasi antara Google dengan otoritas terkait di setiap wilayah.

