Telset.id – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Meutya Hafid menekankan pentingnya pertumbuhan teknologi yang bermakna dan inklusif di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam Tech in Asia Conference 2025 di Jakarta, Rabu (9/10/2025), seiring dengan percepatan momentum perkembangan teknologi nasional.
Meutya menyatakan bahwa teknologi harus menjadi pendorong inovasi dan sarana pemberdayaan masyarakat. Visi ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat ekonomi digital nasional dan menumbuhkan inovasi berbasis teknologi. “Seiring dengan semakin cepatnya momentum perkembangan teknologi di Indonesia, fokus kami adalah memastikan bahwa pertumbuhan ini menjadi bermakna dan juga inklusif. Teknologi harus mendorong inovasi dan menciptakan peluang di seluruh penjuru negeri,” ujar Meutya.
Peluang sektor teknologi dan ekonomi digital Indonesia terus menunjukkan perkembangan signifikan. Data terbaru menunjukkan nilai ekonomi digital Indonesia mencapai sekitar 90 miliar dolar AS dalam Gross Merchandise Value (GMV) pada tahun 2024. Proyeksi optimis mengindikasikan angka ini akan melonjak hingga 210-360 miliar dolar AS pada 2030, atau mengalami kenaikan hampir 300 persen.
Daya Dorong AI dan Kolaborasi Global
Pertumbuhan pesat ekonomi digital Indonesia didorong oleh adopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) di berbagai sektor strategis. Implementasi AI telah menyentuh bidang keuangan, logistik, kesehatan, dan industri kreatif, menciptakan efisiensi dan inovasi baru. Kolaborasi dengan perusahaan teknologi global seperti Microsoft, Google, dan Amazon turut mempercepat transformasi digital ini.
“Ini merupakan sinyal yang jelas bahwa teknologi dan ekosistem digital kita sedang berkembang pesat dan terus bergerak,” tegas Meutya. Perkembangan teknologi seperti AI dan IoT yang didukung jaringan 5G menjadi tulang punggung percepatan digitalisasi nasional.
Baca Juga:
Garuda Spark Innovation Hub
Kementerian Komunikasi dan Informatika secara aktif memperkuat agenda transformasi digital nasional melalui peluncuran Garuda Spark Innovation Hub. Platform nasional ini dirancang untuk menghubungkan pendiri, startup, inovator, dan pemangku kepentingan industri dari seluruh daerah Indonesia.
Hingga saat ini, Kemkominfo telah meluncurkan dua hub pertama di Bandung dan Jakarta. Rencana pengembangan berlanjut dengan pembukaan dua hub berikutnya di Aceh dan Medan sebelum akhir tahun 2025. Ekspansi ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menciptakan ekosistem digital yang merata di berbagai wilayah Indonesia.
Melalui Garuda Spark, pemerintah menargetkan pertumbuhan 2 juta wirausahawan teknologi baru di sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi lokal. “Diharapkan mereka menjadi change-maker yang akan membawa transformasi digital Indonesia ke depan,” tutur Meutya. Program ini sejalan dengan upaya membangun talenta digital yang juga didukung melalui berbagai platform aplikasi dalam negeri.
Garuda Spark terintegrasi dengan Hub.ID Connection Hub dan Startup Indonesia Dashboard, dua inisiatif yang memperkuat ekosistem digital nasional. Integrasi ini memungkinkan konektivitas antara startup, investor, dan korporasi global melalui basis data terintegrasi serta program pendampingan berkelanjutan.
“Hal ini mencerminkan keyakinan kami bahwa ketika informasi saling terhubung, maka manusia juga terhubung dan ketika manusia terhubung, inovasi akan tumbuh,” ujar Meutya. Pendekatan kolaboratif ini mirip dengan sinergi yang diterapkan dalam inovasi produk teknologi terkini yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Transformasi digital Indonesia terus menunjukkan progres positif dengan dukungan kebijakan yang tepat dan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Perkembangan ini menjadi fondasi penting untuk mewujudkan visi Indonesia Digital 2045 dan memastikan manfaat teknologi dapat dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat Indonesia.