Bayangkan Anda bisa mengajari robot menari tarian tradisional hanya dengan merekam gerakan Anda sendiri. Atau membuat robot menyampaikan presentasi dengan gestur dan ekspresi wajah yang persis seperti manusia. Kedengarannya seperti adegan dari film fiksi ilmiah, bukan? Namun, inilah kenyataan yang dibawa oleh LinkCraft, platform revolusioner dari AgiBot yang baru saja diluncurkan ke publik.
Selama ini, dunia robotika humanoid sering kali terasa eksklusif dan hanya dapat diakses oleh segelintir insinyur dan programmer berpengalaman. Membuat robot bergerak dengan presisi membutuhkan sistem motion capture mahal, pemrograman reinforcement learning yang rumit, dan keahlian teknis mendalam. Hambatan ini membatasi kreativitas dan inovasi, membuat robot humanoid lebih sering menjadi demonstrasi teknologi daripada alat yang benar-benar berguna dalam kehidupan sehari-hari.
LinkCraft hadir untuk mengubah paradigma tersebut. Platform zero-code content creation ini memungkinkan siapa saja—mulai dari kreator konten, pendidik, hingga pelaku bisnis—untuk mengubah video gerakan manusia menjadi aksi robot yang presis, tanpa perlu menulis satu baris kode pun. Dengan kata lain, LinkCraft membuka pintu kolaborasi manusia-robot ke tingkat yang belum pernah terbayangkan sebelumnya.
Mengakhiri Era Pemrograman Robot yang Rumit
Sebelum LinkCraft muncul, menciptakan gerakan untuk robot humanoid adalah proses yang sangat teknis dan memakan waktu. Para pengembang harus bergantung pada sistem motion capture khusus yang harganya bisa mencapai miliaran rupiah, ditambah dengan kebutuhan akan keahlian rekayasa perangkat lunak dan keras yang mendalam. Metode seperti reinforcement learning, meskipun powerful, membutuhkan komputasi intensif dan waktu pelatihan yang lama.
LinkCraft menghancurkan semua hambatan itu dengan pendekatan yang sederhana namun cerdas. Platform ini memanfaatkan teknologi AI-based motion capture dan cloud-powered imitation learning untuk menganalisis video performa manusia—entah itu tarian, jurus bela diri, atau sekadar gerakan ekspresif—lalu mereplikasinya secara presisi pada robot humanoid. Prosesnya semudah merekam dan mengunggah video; platform yang akan menangani sisanya, mengonversi gerakan menjadi strategi kontrol robot yang akurat.

Bahkan, platform ini berencana untuk terus berkembang. Update mendatang akan menambahkan kontrol motorik halus hingga ke tingkat jari individu, memungkinkan robot melakukan performa yang lebih hidup dan detail. Bayangkan robot yang tidak hanya menari, tetapi juga memainkan alat musik dengan jemarinya—semuanya dipelajari hanya dari video gerakan manusia.
Tidak Hanya Gerakan, Tapi Juga Suara dan Emosi
LinkCraft tidak berhenti pada replikasi gerakan fisik saja. Platform ini memahami bahwa performa yang benar-benar engaging membutuhkan lebih dari sekadar gerakan tubuh—diperlukan juga elemen suara dan ekspresi emosional. Fitur voice performance creation memungkinkan pengguna untuk mengunggah atau merekam suara mereka sendiri, atau menggunakan sintesis berbasis AI untuk menghasilkan ucapan.
Yang lebih mengesankan, sistem ini secara cerdas menyinkronkan suara, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh menggunakan model AI multimodal. Hasilnya adalah performa robot yang natural dan secara emosional mampu terhubung dengan penonton. Opsi suara yang tersedia pun beragam, mulai dari nada pria, wanita, hingga nada kustom yang sepenuhnya dihasilkan AI—sangat ideal untuk storytelling, pendidikan, atau engagement dengan pelanggan.

Presisi Timeline dan Kolaborasi Multi-Robot
Bagi para kreator dan profesional yang membutuhkan kontrol lebih detail, LinkCraft menyediakan sistem orchestration timeline yang berfungsi mirip dengan software editing video. Pengguna dapat menggabungkan berbagai aksi, ekspresi, dan suara menjadi performa yang mulus dengan kontrol frame-by-frame. Ini berarti setiap gerakan, setiap perubahan ekspresi, dan setiap kata yang diucapkan dapat diatur dengan presisi waktu yang sempurna.
Fitur yang tak kalah revolusioner adalah kemampuan platform ini dalam mengelola multiple robots. LinkCraft mendukung group editing dan kontrol tersinkronisasi untuk beberapa robot sekaligus—sempurna untuk pertunjukan panggung yang terkoordinasi, display retail, atau kolaborasi penelitian. Dengan satu klik, pengguna dapat mendeploy aksi yang berbeda di beberapa robot secara bersamaan. Pernah membayangkan sekelompok robot menari dengan gerakan yang sempurna selaras? Kini itu mungkin dengan LinkCraft.
Perpustakaan Konten yang Luas dan Komunitas yang Berkembang
Untuk mempermudah proses kreatif, LinkCraft menyediakan akses ke material library yang ekstensif. Pengguna dapat memanfaatkan lebih dari 180 set aksi, 140 template ekspresi wajah, dan 11 skenario bertema yang sudah tersedia. Konten resmi ini dapat di-remix sesuai kebutuhan, atau pengguna dapat membagikan kreasi mereka sendiri ke komunitas.
Inilah yang membuat LinkCraft lebih dari sekadar platform—ia adalah ekosistem kreatif yang terus berkembang. Materi yang dibagikan oleh satu pengguna dapat langsung digunakan oleh pengguna lainnya, menciptakan siklus inovasi dan kolaborasi yang memperkaya seluruh komunitas. Bayangkan seperti memiliki akses ke YouTube untuk gerakan robot, di mana Anda bisa belajar dari dan berkontribusi pada koleksi gerakan yang terus bertambah.
Ketersediaan dan Masa Depan yang Cerah
Saat ini, LinkCraft sudah sepenuhnya kompatibel dengan AgiBot X2, yang sedang dalam masa produksi massal dengan ribuan unit diperkirakan akan dikirim pada tahun 2025. Dukungan untuk model AgiBot A2 dan model mendatang lainnya juga sedang dalam pengembangan. Aplikasi platform ini mencakup berbagai bidang, mulai dari entertainment dan retail performance hingga penelitian dan pendidikan.
Beta publik LinkCraft sudah live dan dapat dijelajahi secara gratis di linkcraft.agibot.com. Dengan kemudahan akses ini, AgiBot tidak hanya mentransformasi cara manusia dan robot berkolaborasi, tetapi juga mengubah kreativitas menjadi gerakan, dan gerakan menjadi kehidupan yang lebih dinamis dan engaging.
LinkCraft bukan sekadar alat—ia adalah jembatan yang menghubungkan imajinasi manusia dengan realitas robotika. Dalam dunia di mana teknologi sering kali membuat kita terasing dari proses kreatif, platform ini justru mengembalikan kekuatan kreatif tersebut ke tangan kita semua. Mungkin inilah awal dari era baru di mana robot tidak lagi menjadi mesin yang dingin, tetapi partner kreatif yang mampu menghidupkan visi artistik kita.

